Imunisasi Japanese Enchepalitis (JE) 2024, bersaama Puskesmas Minggir
"Peserta Didik SMP Muhammadiyah 1 Minggir Sudah Melakukan Vaksin Japanese Enchepalitis (JE), bekerja sama dengan Puskesmas Minggir"
Senin, tanggal 8 September 2024, Puskesmas Minggir menulai melaksanakan kegiatan Imunisasi Japanese Enchepalitis (JE) secara gratis. Sasaran imunisasi JE adalah anak berusia 9 bulan sampai remaja dibawah usia 15 Tahun (usia 15 tahun kurang 1 hari). Salah satu yang menjadi target imunisasi JE adalah SMP Muhammadiyah 1 Minggir, oleh karena itu pihak Puskesmas dan SMP Muhammadiyah 1 Minggir berkolaborasi atau bekerja sama dengan mengadakan imunisasi Japanese Enchepalitis (JE) secara masal di SMP Muhammadiyah 1 Minggir yang mendapatkan giliran pertama pada hari Senin, 9 September 2024.
Imunisasi JE di SMP Muhammadiyah 1 Minggir dilaksanakan mulai pukul 08.00 – 11.30, peserta didik SMP Muhammadiyah 1 Minggir sangat antusias dalam menerima pemberian imunisasi tersebut untuk menjaga tubuh (khususnya otak) dari penyakit Japanese Encephalitis (JE). Pihak Puskesmas berkolaborasi dengan sekolah melalui Ibu kepala sekolah (Widayatum,S.Ag., M.Psi.) dan dibantu Ibu Isti Fitriyani, S.Pd selaku Kordinator UKS serta dibantu oleh beberapa bapak ibu guru dalam mengkoordinir pelaksanaan imunisasi JE sehingga bisa berjalan dengan lancar tanpa suatu halangan apapun selama proses vaksinasi berlangsung, ditambah petugas dari Puskesmas 1 Minggir yang sangat profesional dalam mengedukasi kesehatan kepada peserta didik dan dalam memberikan imunisasi ke peserta didik, sehingga peserta didik tidak takut ketika di imunisasi, didukung dengan petugas Puskesmas yang sangat ramah, berhati-hati serta terampil dalam bekerja.
Mengutip website resmi dari Halodoc, Japanese encephalitis (JE) adalah penyakit yang terjadi karena Virus JE yang ditularkan melalui perantaranya adalah nyamuk yang mengakibatkan radang otak yang paling serius ditemukan di wilayah Asia dan di beberapa negara di kawasan Pasifik Baat, tak terkecuali Indonesia, di Indonesia sendiri kasus JE dilaporkan pada tahun 2015 ada beberapa daerah yang terkena kasus Virus JE, seperti di daerah Jakarta, Jawa barat, Yogyakarta, Sulawesi utara, NTT, Kalimantan barat, dan Bali. infeksi paling banyak di temukan di Bali di area persawahan dan di peternakan babi.
Mayoritas orang terinveksi virus ini tidak menimbulkan gejala yang serius hanya seperti flu biasa saja. Namun gejala aslinya akan muncul kisaran waktu 4-14 hari setelah mengalami gigitan nyamuk atau masa inkubasi. Gejalanya yaitu demam tinggi secara tiba-tiba, gejala pada gastrointestinal, perubahan pada status mental, sakit kepala, dan perubahan pada gaya bicara dan cara berjalan. Sementara pada anak gejalanya yaitu demam, muntah, kejang, diare, dan menjadi lebih rewel.
Maka pemerintah menggalakan program Vaksinasi Japanese encephalitis secara gratis di tujukan kepada bayi, anak, remaja dan orang dewasa demi mencegah penularan penyakit virus JE. Adapun jadwal imunisasi JE dilakukan sebanyak dua sesi dengan interval watu selama 28 hari dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Orang dewasa dengan usia 18-65 Tahun bisa mendapatkan suntikan vaksin kedua setidaknya 7 hari setelah pemberria vaksin pertama.
2. Vaksin ke dua setidaknya diberikan sekitar satu minggu sebelum melakukan perjalanan ke wilayah endemik.
3. Vaksin tambahan booster bida diberikan jika anak telah mendapatkan dua suntikan vaksin sebelumnya.
Hingga saat ini memang belum ada obat khusus untuk menyembuhkan JE. Tapi, setidaknya dapat mengurangi gejala untuk mencegah dan mengurangi kasus. Oleh karena itu pecegahan seperti pemberian vaksin dan menghindari gigitan nyamuk amat penting untuk dilakukan. dan melakukan vaksinasi merupakan bagian terpenting juga dalam mengurangi tingkat kematian pada penyakit tersebut.
Artikel ini ditulis oleh: TIM Humas SMP Muhamadiyah 1 Minggir